AnySelected

Kabar Baik! Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global – Analisis KSSK

Liputan6

Jakarta, Liputan6.com – Di tengah gejolak ekonomi global yang penuh ketidakpastian, kabar baik datang dari Indonesia. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik pada kuartal II 2025. Laporan ini memberikan sinyal positif terkait kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional.

Ketidakpastian Global Tak Goyahkan Keuangan Indonesia
KSSK mencatat bahwa meskipun kondisi global dipenuhi tantangan seperti inflasi tinggi, suku bunga yang meningkat, dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, sistem keuangan Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Hal ini didukung oleh sejumlah faktor kunci, termasuk fundamental ekonomi yang kuat, regulasi yang efektif, dan pengawasan yang ketat dari otoritas terkait.

Faktor-faktor Pendukung Stabilitas
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap stabilitas sistem keuangan Indonesia antara lain:

• Pertumbuhan Ekonomi yang Solid: Ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, meskipun dengan laju yang moderat. Hal ini memberikan landasan yang kuat bagi stabilitas sistem keuangan.
• Sektor Perbankan yang Kuat: Sektor perbankan Indonesia memiliki modal yang cukup, kualitas aset yang baik, dan likuiditas yang memadai. Ini memungkinkan bank untuk menyerap guncangan eksternal dengan lebih baik.
• Regulasi dan Pengawasan yang Efektif: Pemerintah dan otoritas terkait terus memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap sektor keuangan untuk mencegah risiko dan menjaga stabilitas.
• Cadangan Devisa yang Memadai: Indonesia memiliki cadangan devisa yang cukup untuk menjaga nilai tukar rupiah dan memenuhi kebutuhan impor.
• Resiliensi Masyarakat: Masyarakat Indonesia terbukti memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan ekonomi, yang berkontribusi pada stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

• Risiko Global: Ketidakpastian ekonomi global dapat berdampak negatif pada kinerja ekonomi Indonesia dan stabilitas sistem keuangan.
• Risiko Domestik: Risiko domestik seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.
• Risiko Sektor Keuangan: Risiko yang berasal dari sektor keuangan, seperti risiko kredit dan risiko pasar, perlu terus dikelola dengan baik.