Generasi Muda Terperangkap Gaya Hidup Konsumtif: Bagaimana Paylater Memacu Pertumbuhan Multifinance?
Tren Gaya Hidup Konsumtif Generasi Muda Mendorong Pertumbuhan Pesat Paylater
Jakarta - Gaya hidup konsumtif yang semakin populer di kalangan anak muda Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan pesat layanan paylater (pay later) di sektor multifinance. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan. Hingga Mei 2025, nilai penyaluran telah mencapai Rp 8,58 triliun, melonjak sebesar 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengapa Paylater Semakin Populer di Kalangan Anak Muda?
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap popularitas paylater antara lain:
- Kemudahan Akses: Proses pengajuan paylater umumnya lebih cepat dan mudah dibandingkan pinjaman konvensional, seringkali hanya memerlukan verifikasi identitas dan data pribadi melalui aplikasi mobile.
- Fleksibilitas Pembayaran: Anak muda memiliki fleksibilitas dalam memilih jangka waktu pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
- Gaya Hidup Instan: Paylater memenuhi keinginan anak muda untuk menikmati barang dan jasa secara instan tanpa harus menabung terlebih dahulu.
- Promosi dan Diskon Menarik: Banyak platform paylater menawarkan promosi dan diskon menarik yang semakin menggoda anak muda untuk menggunakan layanan mereka.
Dampak Pertumbuhan Paylater Terhadap Multifinance
Pertumbuhan pesat paylater memberikan dampak positif signifikan terhadap sektor multifinance. Perusahaan multifinance yang menawarkan layanan paylater mengalami peningkatan pendapatan dan pangsa pasar. Selain itu, layanan paylater juga membantu perusahaan multifinance menjangkau segmen pasar yang lebih luas, terutama generasi muda yang belum memiliki riwayat kredit yang panjang.
Tantangan dan Risiko
Meskipun menawarkan banyak manfaat, pertumbuhan paylater juga menimbulkan beberapa tantangan dan risiko, antara lain:
- Potensi Penunggakan: Anak muda yang belum memiliki pengalaman mengelola keuangan dengan baik berpotensi mengalami kesulitan dalam membayar tagihan paylater, yang dapat menyebabkan penunggakan dan masalah kredit.
- Perlunya Edukasi Keuangan: Penting untuk meningkatkan literasi keuangan anak muda agar mereka dapat menggunakan paylater secara bijak dan bertanggung jawab.
- Regulasi yang Ketat: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu terus memperketat regulasi terkait layanan paylater untuk melindungi konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
Kesimpulan
Tren gaya hidup konsumtif di kalangan anak muda Indonesia telah mendorong pertumbuhan pesat layanan paylater dan memberikan dampak positif terhadap sektor multifinance. Namun, penting untuk mengelola risiko yang terkait dengan layanan ini dengan meningkatkan literasi keuangan dan memperketat regulasi. Dengan demikian, paylater dapat terus memberikan manfaat bagi konsumen dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.