Indonesia dan Belarusia Perkuat Kerjasama Pertahanan: Fokus pada Industri dan Teknologi Canggih
/data/photo/2025/07/30/6889f75944370.jpg)
Jakarta, Indonesia – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Belarusia untuk membahas peluang kerjasama bilateral, khususnya di bidang industri pertahanan dan teknologi. Pertemuan penting ini dengan Mayjen Muraveyko, pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Belarusia, menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar pertemuan formal, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk menjajaki potensi kerjasama yang lebih luas. Diskusi yang mendalam mencakup berbagai aspek, mulai dari transfer teknologi, pengembangan industri pertahanan dalam negeri, hingga pelatihan personel. Indonesia, dengan kebutuhan modernisasi alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang terus meningkat, melihat Belarusia sebagai mitra potensial dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satu poin penting dalam agenda pertemuan adalah partisipasi Indonesia dalam pameran MILEX-2025, sebuah ajang pameran industri pertahanan internasional yang diselenggarakan di Belarusia. Kehadiran Indonesia di MILEX-2025 diharapkan dapat menjadi platform untuk memperkenalkan kapabilitas industri pertahanan Indonesia kepada dunia, sekaligus menjalin kerjasama dengan negara-negara lain.
Fokus pada Teknologi Pertahanan Mutakhir
Belarusia dikenal sebagai negara dengan keunggulan dalam pengembangan teknologi pertahanan tertentu, seperti sistem radar, sistem komunikasi, dan teknologi cyber defense. Kerjasama dengan Belarusia diharapkan dapat membantu Indonesia dalam meningkatkan kemampuan pertahanannya di bidang-bidang tersebut. Selain itu, kerjasama ini juga dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor.
Manfaat bagi Kedua Negara
Kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Belarusia tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas regional. Dengan memperkuat kerjasama di bidang pertahanan, kedua negara dapat saling mendukung dalam menjaga keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Eropa Timur.
Langkah Selanjutnya
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan awal dari kerjasama yang lebih erat. Kedua belah pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja (task force) yang akan merumuskan detail kerjasama di berbagai bidang. Kelompok kerja ini akan bekerja secara intensif untuk memastikan bahwa kerjasama yang terjalin memberikan manfaat maksimal bagi kedua negara.
Kunjungan kerja Menhan RI ke Belarusia ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerjasama pertahanan dengan negara-negara sahabat. Dengan fokus pada industri dan teknologi pertahanan, kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi modernisasi alutsista dan peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia.