Sering Buang Air Kecil? Waspada 5 Penyakit Penyebab Poliuria dan Cara Mengatasinya

2025-07-25
Sering Buang Air Kecil? Waspada 5 Penyakit Penyebab Poliuria dan Cara Mengatasinya
IDN Times

Sering merasa ingin buang air kecil, bahkan setelah baru saja ke toilet? Kondisi ini bisa jadi merupakan poliuria, yaitu peningkatan produksi urine yang berlebihan. Poliuria bukan penyakit utama, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain yang mendasari. Jika Anda mengalami poliuria, penting untuk mencari tahu penyebabnya agar dapat segera ditangani. Berikut adalah 5 kondisi kesehatan yang umum menyebabkan poliuria, serta penjelasan mengenai cara mengatasinya:

1. Diabetes Mellitus

Diabetes adalah penyebab paling umum poliuria. Ketika kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), ginjal bekerja keras untuk menyerap kelebihan gula tersebut dan membuangnya melalui urine. Proses ini menarik lebih banyak air, sehingga volume urine meningkat. Jika Anda sering buang air kecil, merasa haus berlebihan, dan mudah lelah, segera periksakan diri ke dokter untuk memeriksa kadar gula darah Anda.

2. Diabetes Insipidus

Berbeda dengan diabetes mellitus, diabetes insipidus tidak berhubungan dengan gula darah. Kondisi ini terjadi karena ginjal kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine, biasanya disebabkan oleh kekurangan hormon antidiuretik (ADH) atau ginjal tidak merespon ADH dengan baik. Akibatnya, tubuh memproduksi urine dalam jumlah besar, tetapi tidak mengandung gula. Gejala lain meliputi rasa haus yang tak tertahankan.

3. Gangguan Ginjal

Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Jika ginjal mengalami kerusakan atau gangguan fungsi, kemampuan untuk memekatkan urine dapat berkurang, menyebabkan poliuria. Beberapa gangguan ginjal yang dapat menyebabkan poliuria antara lain penyakit ginjal kronis, infeksi ginjal, dan batu ginjal.

4. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan tertentu dapat menyebabkan poliuria sebagai efek samping. Diuretik (obat pelancar buang air kecil) jelas akan meningkatkan produksi urine. Selain itu, beberapa obat untuk tekanan darah tinggi, gangguan mental, dan penyakit lainnya juga dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan poliuria. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai efek samping obat yang Anda konsumsi.

5. Konsumsi Cairan Berlebihan

Meskipun tidak selalu mengindikasikan masalah kesehatan serius, mengonsumsi cairan dalam jumlah berlebihan, terutama minuman manis atau berkafein, dapat meningkatkan volume urine. Minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah, sementara kafein memiliki efek diuretik. Batasi konsumsi cairan berlebihan, terutama sebelum tidur, untuk mengurangi frekuensi buang air kecil.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami poliuria yang disertai dengan gejala lain seperti rasa haus berlebihan, kelelahan, penurunan berat badan, atau nyeri saat buang air kecil, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes urine untuk menentukan penyebab poliuria dan memberikan penanganan yang tepat.

Pencegahan

Pencegahan poliuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika Anda menderita diabetes, kontrol kadar gula darah Anda dengan baik. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan poliuria, diskusikan dengan dokter mengenai alternatif lain. Jaga kesehatan ginjal dengan minum air yang cukup, menjaga pola makan sehat, dan menghindari merokok.

Rekomendasi
Rekomendasi