Pertemuan AS Abaikan Pemimpin Afrika Utama Saat Trump Berupaya Menantang Dominasi China

2025-07-09
Pertemuan AS Abaikan Pemimpin Afrika Utama Saat Trump Berupaya Menantang Dominasi China
CNN

Washington D.C. – Dalam upaya untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan benua Afrika dan secara efektif menantang pengaruh ekonomi China yang semakin besar, Gedung Putih baru-baru ini mengadakan sebuah pertemuan yang disebut “Pertemuan Pemimpin Afrika”. Namun, sebuah keputusan kontroversial telah muncul: hanya lima negara dari seluruh 54 negara di Afrika yang diundang untuk berpartisipasi. Langkah eksklusif ini telah menimbulkan pertanyaan tentang komitmen nyata Amerika Serikat terhadap kemitraan Afrika dan efektivitas strateginya dalam menghadapi persaingan China.

Ambisi Trump: Menantang Dominasi China

Administrasi Trump telah lama menyatakan minatnya untuk memperluas hubungan ekonomi dengan Afrika. Presiden Trump sendiri telah berulang kali menekankan pentingnya menciptakan peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi Amerika dan negara-negara Afrika. Tujuannya jelas: mengurangi ketergantungan Afrika pada China, yang telah menjadi investor dan mitra dagang utama di benua itu selama beberapa dekade terakhir. China telah membangun infrastruktur, memberikan pinjaman, dan memfasilitasi perdagangan di seluruh Afrika, seringkali dengan persyaratan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan lembaga-lembaga Barat.

Pertemuan yang Terbatas: Siapa yang Tidak Diundang?

Meskipun retorika positif, Pertemuan Pemimpin Afrika yang diadakan oleh Gedung Putih mengecewakan banyak pengamat. Hanya lima negara – Mesir, Kenya, Senegal, Republik Kongo, dan Botswana – yang diundang untuk berpartisipasi. Negara-negara besar seperti Nigeria, Afrika Selatan, Ethiopia, dan Aljazair, yang memiliki populasi besar, ekonomi yang signifikan, dan pengaruh regional yang besar, secara mengejutkan tidak diundang. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang kriteria seleksi dan apakah pertemuan tersebut benar-benar mencerminkan hubungan yang komprehensif dengan seluruh benua Afrika.

Implikasi dan Kritik

Kritikus berpendapat bahwa pendekatan eksklusif ini merusak kredibilitas upaya Amerika Serikat untuk membangun kemitraan yang tulus dengan Afrika. Dengan mengabaikan para pemimpin kunci, Amerika Serikat berisiko mengasingkan negara-negara penting dan memperkuat hubungan China. Selain itu, keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang pemahaman Amerika Serikat tentang lanskap politik dan ekonomi Afrika. Negara-negara yang tidak diundang memiliki kepentingan dan prioritas mereka sendiri, dan mengabaikan mereka dapat menghambat kemampuan Amerika Serikat untuk mencapai tujuan strategisnya.

China Memanfaatkan Kesempatan

Sementara Amerika Serikat berjuang untuk menentukan strategi yang efektif, China terus memperkuat posisinya di Afrika. Investasi China, proyek infrastruktur, dan perjanjian perdagangan terus berlanjut, yang memberikan China keuntungan yang signifikan. Ketidakhadiran negara-negara Afrika utama dalam pertemuan Amerika Serikat hanya memberikan lebih banyak ruang bagi China untuk memperluas pengaruhnya.

Masa Depan Hubungan AS-Afrika

Keberhasilan atau kegagalan upaya Amerika Serikat untuk menantang dominasi China di Afrika akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk membangun hubungan yang tulus dan saling menguntungkan dengan negara-negara Afrika. Pendekatan eksklusif dan terbatas seperti Pertemuan Pemimpin Afrika ini berisiko merusak kepercayaan dan memperkuat hubungan China. Amerika Serikat perlu mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif dan strategis jika ingin menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi Afrika dan secara efektif bersaing dengan China di benua itu.

下拉到底部可发现更多精彩内容